SALAM SUKSES TRADER INDONESIA!
1. karena indikator ini jarang dipakai atau jarang tersedia di software software saham
2. cara penggunaan yang mudah
jadi indikator Frequency Analyser itu apa?
Frequency Analyser adalah sebuah indikator yang membaca sebuah spike atau lonjakan yang disebabkan oleh pembelian suatu jumlah volume yang besar oleh institusi/ individu/ bandar.
Grafik yang ditampilkan pada Frequency Analyser serupa grafik yang terdapat pada seismogram ( alat pencatat gempa ), dan kebetulan Frequency Analyser juga bersifat mencatat jika ada gerakan dari suatu institusi / individu yang membeli saham dalam volume yang besar
lalu, cara membacanya bagaimana ?
supaya lebih mudah, sebaiknya kita tampilkan grafik dengan contoh saham BUMI
picture 1
di sebelah kiri kolom, terdapat
1. Ticker symbol : untuk memasukkan kode saham
2. Period of data : ada pilihan 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun
3. View chart : untuk melihat grafik dari saham
4. View Alert : untuk melihat saham saham apa saja yang spike berdasar screening terakhir
Tampilan Grafik :
Sumbu Y kiri : nilai dari spike
Sumbu Y kanan : harga saham
Sumbu X : periode
ini adalah tampilan pada picture 1, jika kita menekan view chart, setelah sebelumnya kita memilih saham BUMI dan 3 bulan terakhir untuk ditampilkan
cara menganalisa :
1. Pada pertengahan bulan oktober 2016 terjadi spike 3 kali dengan nilai diatas 0,016 2 kali dan diatas 0,03 1 kali. Hal ini menunjukkan ada individu atau institusi sedang melakukan akumulasi pembelian dalam jumlah besar, yang ternyata beberapa hari kemudian diikuti oleh kenaikan harga
2. Nilai dari spike jika kita konversikan ke harga saham, mengindikasikan harga saham yang dapat ditembus. Dari pic 1, dapat kita lihat grafik berwarna hitam menunjukkan angka diatas 0,03 ( untuk spike ) dan diatas 300 ( untuk harga saham ). dan ternyata memang harga saham tertinggi diats harga 300
Sekarang jika menekan view alert, tampilannya adalah seperti pada picture 2
picture 2
View alert menampilkan screening saham terakhir yang mengalami lonjakan.
Didapat 2 saham yang terjadi spike yaitu ROTI dan DILD, tetapi kalau kita lihat di chartnya, spike nya masih belum tinggi, oleh karena itu sebaiknya menunggu sampai ada spike yang maksimum
Menurut catatan penulis, sebaiknya Frequency Analyser digunakan Untuk saham saham tidur, untuk menentukan timing masuk, karena mengingat saham tidur cenderung menunggu lama. Jadi sambil menunggu adanya gejolak harga, dana kita dapat digunakan untuk melirik saham lain yang sedang bergerak.
Kekurangan :
1. Periode tidak bisa dikeluarkan per tanggal, dimana kita bisa mencari data institusi mana yang melakukan akumulasi
2. Hanya cocok untuk yang bersifat investor
3. Screening tidak maksimal, tidak bisa melakukan screening tiap saat
Demikian penjelasan hari ini. Semoga bermanfaat. SEMANGAT
Oh ya, untuk trader trader yang tertarik mempelajari lebih lanjut, dapat langsung ke website dengan cara klik
hqsaham terima kasih